RSS

Mungkinkah Hanya Mimpi (Cerpenku)

Ditulis 9 Juni 2011

           Pagi itu aku berjalan bersamanya. Melewati pematang sawah, di kelilingi petak-petak sawah yang berisi tumbuhan padi yang padat yang sudah siapa panen. Aku tak sanggup menatap indah wajahnya, yang indah oleh senyum khasnya, juga lesung pipinya yang keliatan menambah keindahan itu. “oh, indah betul ciptaanmu Tuhan”, seruku dalam hati.
Namanya adalah Siti Humairah, perempuan yang selama ini selalu menjadi dambaan hatiku. “Ya… Humairah!”, sapaku. “Aku khendak melamarmu, apakah engkau mau menerimaku!” tanyaku dengan sungguh-sungguh. Lama ia termenung atas perntayaank. Namu tak lama kemudian mulai terucap kata darinya. Bibir manisnya mulai mengeluarkan kata-kata. Namun sayangnya, kata-kata itu bukan pelipur lara atau penyenang hati. Malah menjadi penyayat hatiku. Seolah-olah tak ada nilai diri ini di dunia ini lagi. “maafkan aku karena saat ini, aku tak dapat menerima lamaranmu. Aku tidak mencintaimu, aku mencintai orang lain” jawab siti. “baiklah, jika itu telah menjadi pilihan hidupmu maka aku ikhlas. Mungkin Tuhan menghendaki yang lain dari keinginanku ini. Tapi bagiku, rasa cinta ini tak akan pernah pudar karena ia akan selalu terwujud dalam usaha untuk membahagiakanmu sebagai orang yang kusayangi”, jawabku balik.
          Tak lama kemudian, aku meninggalkannya sendiri di pematang sawah itu. Kuterus berlari kea rah matahari terbit. Seolah aku khendak menggapainya dan berteriak sekeras-kerasnya kepadanya. Seolah ingin melampiaskannya pada rasa siang. Aku terus berlari dan berlari hingga tak terasa aku sampai ke jalan raya. Dan tidak lama kemudian terdengar suara “pip…pip…” suara klakson sebuah truk pengangkut barang hasil pertanian. Tidak lama kemudian menabrakku. Dan darah segar mulai keluar dari hidungku. Hingga akhirnya tiba-tiba. “nak..nak.. bangun!” terdengar suara Ibu khendak membangunkanku. Perlahan-lahan kubuka mataku dan kutatap senyum indahnya. “uh… ternyata aku hanya bermimpi”, seruku.” Alhamdulillah bukan kenyataaan”, tambahku. “Apa maksud dari mimpiku itu?” tanyaku. Apakah mungkin aku akan bertemu sosoknya itu, ataukah itu hanya bunga tidur, ataukah pertanda agar aku selalu berhati-hati dalam berbuat. Mungkin saja

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar