RSS

Perjalanan ke Salatiga

                                                Perjalanan ke Kota Salatiga Jawa Tengah


           Perjalananku kali ini lain dari pada yang lain, ada hal-hal yang menarik buatku, yang tak mampu untuk kulupakan. Kami (Aku, Infa, Indra) melakukan perjalanan ke Kota Salatiga, berangkat Tanggal 3 Maret 2011 jam 23.00 dari kantor PP IPM Yogyakarta, tiba dan meninggalkan Giwangan pukul 23.30 menuju Kota Surakarta dengan bus ekonomi. Tiba di Surakarta pukul 24.00 dan meninggalkan surakarta setelah ganti bus pada pukul 00.15 menuju Kota Salatiga. kami tiba di Kota Salatiga pukul 2.30


          Kami turun di depan pintu masuk terminal lama, kebetulan juga masih di jalan raya. “Ah, nginap di mana kita nih?”, tanya infa kepada kami berdua. “Kita nginap di penginapan murah saja yang kurang lebih 200 meter dari sini, yang sempat terlihat olehku sewaktu masih di bus”, jawabku.

          Setiba di penginapan yang dimaksud, kami pun bertanya ke resepsionis penginapan. “Pak, berapa biaya nginap?”, tanyaku. "Untuk standar room tarifnya Rp 175.000 per malam, tetapi haruscheck out jam 13.00", jawab resepsionis. “waaduh!!!”, keluh Indra. “Masa harus bayar mahal, tapi hanya untuk beberapa jam saja”, tambahku. Akhirnya, kami memutuskan untuk mencari mesjid terdekat untuk kami bisa beristirahat hingga subuh hari.

          Perjalanan mencari Mesjid itu bukan hal yang mudah untuk daerah yang baru kami datangi. sepanjang perjalanan, kami hanya melihat gereja dan gereja. “Mana Mesjidku?”, teriak kecil Indra. Kami tertawa oleh ulahnya. Tidak lama setelah itu, terlihat gerobak kecil dengan pencahayaannya yang cukup terang, dengan sederet kursi yang berjejer di sampingnya di pinggir jalan. “Penjual apa tuh?”, tanyaku. “Itu penjual bakpau”, jawab Infa. “Bolehlah, kebetulan aku lapar juga”, jawabku. kami pun bergegas segera menghampirinya, tanpa berpikir panjang, aku dan infa segera memesan 2 bakpau rasa kacang. Indra tidak pesan karena masih kenyang.

         Tidak lama kemudian, kami baru sadar bahwa ternyata gerobak itu juga menyediakan bakpau isi daging babi. "Astagfirullah---Pak itu ada daging babi!", sms Indra ke aku. Sentak kuarahkan pandangan ke gerobak ternyata memang ada dan tertulis juga di daftar menu. Mau membatalkan juga tidak enak ke pedagangnya. Akhirnya, segera dibayar oleh Infa dan kami bergegas jalan hingga 50 meter jauhnya, kami segera membuang bungkusan bakpau kami tadi. “yahh, subhat ini!, kataku. Kami pun tertawa terbahak-bahak dengan perut lapar karena hampir makan bakpau spesial itu. Tidak lama kemudian, kami pun menemukan mesjid, dengan langgar yang luas. Mesjid itu berada di lorong 100 meter dari gereja.

         Setelah tiba di sebuah mesjid, walaupun mesjidnya kecil, tetapi beruntung ada langgarnya yang bisa kami tempati. Kami pun memutuskan untuk istirahat di situ. Kami pun mempersiapkan diri untuk tidur, dgn beralaskan lantai kemudian kami pun mulai tertidur, kecuali aku. Aku gak bisa ikutan tidur dengan teman-teman. "gila apa, kita semua tidur, yang jaga tidak ada, padahal terdengar suara gonggongan anjing di mana-mana", bisikku dalam hati. "terpaksa aku begadang" tambahku.

        Pagi pun telah tiba, teman-teman telah terbangun dari tidurnya setelah tertidur lagi stelah sholat subuh berjamah. "ah, kalian enak, kerjanya tidur terus, aku ini yang payah, belum tidur, jadinya ngantuk terus kayak gini" seruku ke mereka. " ah sabarlah boy, biasalah aktifis" tanggap infa. Kami pun mempersiapkan diri masing-masing untuk segera menuju lokasi Musywil IPM Jateng. Itu pun kami tidak berniat merepotkan tuan rumah, jadi kami memutuskan untuk langsung ke lokasi dengan mencari tahu sendiri bagaimana cara kami bisa sampai ke lokasi.

        Semuanya adalah kuasa Allah. Kami tidak harus susah payah mencari transportasi. Ada sepasang suami-isteri yang sedang membawa mobil, menyapa kami ketika kami keluar dari lorong menuju jalan raya. "assalamu alaikum! mau kemana adek-adek ini?", tanyanya dengan penuh kelembutan ke pada kami. "kami khendak ke jalan....." jawab Indra. "oh begitu, naiklah, kami antarkan ke sana dek, kami tahu kok tempatnya, daripada sibuk cari transportasi lagi untuk ke sana, soalnya jauh" balas Ibu Rini dari sepasang suami-isteri tadi. "baiklah bu, terimakasih banyak", jawabku tanpa pikir panjang

        Kami menghadiri pembukaan Musywil. Setelah itu, kami langsung balik ke tujuan masing-masing. Infa ke Jakarta, aku dan indra balik ke Jogja karena masing-masing dari kami ada urusan setelah itu. yaah, itulah cerita kami yang mungkin sederhana, tetapi bagi kami itu penuh makna. hehehe
(selesai)

Nasrullah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cinta itu suci
Ia lahir sebagai tunas pesona jiwa
Ia tidak lahir dari pertemuan yang sering
Walaupun seribu tahun lamanya pertemuan itu
Kalau cinta tak ingin lahir, ia tidak akan lahir selamanya
Beberapa saat saja yang dibutuhkan untuk mengenalnya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Seribu tanya menghantuiku
Gelisah sepanjang malam
Hanya karena dirimu
Kekasih yang tak kunjung datang

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hening, tak terdengar lagi suara indahmu. Hanya ada celotehan-celotehan anak jalanan, di sepanjang langkahku menuju stasiun. Sosokmu selalu hadir, walau itu hanya dalam mimpi-mimpiku belaka.
Seseorang yg jauh di sana. Di negeri dongeng, di tanah rangkaian kata sastrawan. Sosok yang hidup dari sebuah imajinasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS