RSS

Ruang-ruang itu dipenuhi oleh para bandit
Menyanyikan lagu-lagu indah penuh kamuflase
Menutup kebenaran, melayang indah di bawah alam sadar publik
Seolah Tuhan berpihak pada mereka, walau sebenarnya neraka akan di penuhi oleh mereka dari negeri yang kacau balau.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ombak-ombak brlarian ke arahku,
Dari tepi pantai Parangtritis,
Kumenatap dalam thdp mreka yg brlari,
Di sela-sela percikanx thdpq, qseakan melihat ssuatu d balikx, qmemejamkn mata, yg hadir adalah wajah indahmu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Detik demi detik jantung terasa terus berdebar kencan
Menjadi saksi sejarah dekadensi moral bangsa yang mengaku beradab
Rakyat di desaku masih lapar Tuan, tolong uangnya jangan diambil terlalu banyak
Kami mengerti dengan laparmu Tuan, tapi jangan sampai membunuh kami
Rakyat yang miskin tetapi kaya, Tuan yang kaya tetapi miskin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berawan bukan tanda mau hujan
Dulu iya, sekarang hanya cerita langit tak berarti
Awan gelap itu hanya lewat di tanahku
Melindungi dari terik, namun tak cukup terharu untuk membasahi kami
Tanah kering tak berpenghuni
Kata mereka yang berkepala botak, ini karena "global warming"
Ah, apa artinya itu? Aku tak mengerti sedikit pun maksudnya
Aku hanya membutuhkan tanahku basah kembali
Lalu aku dapat menanam benih-benih beras yang aku punya
Aku ingin melihat hijau dedaunan padiku di tanahku ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aku selalu begitu tertarik dengan senja, karena selalu ada cerita tentangmu di kala itu, menjadi kenangan tak terlupakan, senyummu menggantikan hangatnya matahari yang terbenam, semenjak itu aku tak dapat melupakan rasa itu, hingga senja ke senja

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mungkinkah Hanya Mimpi (Cerpenku)

Ditulis 9 Juni 2011

           Pagi itu aku berjalan bersamanya. Melewati pematang sawah, di kelilingi petak-petak sawah yang berisi tumbuhan padi yang padat yang sudah siapa panen. Aku tak sanggup menatap indah wajahnya, yang indah oleh senyum khasnya, juga lesung pipinya yang keliatan menambah keindahan itu. “oh, indah betul ciptaanmu Tuhan”, seruku dalam hati.
Namanya adalah Siti Humairah, perempuan yang selama ini selalu menjadi dambaan hatiku. “Ya… Humairah!”, sapaku. “Aku khendak melamarmu, apakah engkau mau menerimaku!” tanyaku dengan sungguh-sungguh. Lama ia termenung atas perntayaank. Namu tak lama kemudian mulai terucap kata darinya. Bibir manisnya mulai mengeluarkan kata-kata. Namun sayangnya, kata-kata itu bukan pelipur lara atau penyenang hati. Malah menjadi penyayat hatiku. Seolah-olah tak ada nilai diri ini di dunia ini lagi. “maafkan aku karena saat ini, aku tak dapat menerima lamaranmu. Aku tidak mencintaimu, aku mencintai orang lain” jawab siti. “baiklah, jika itu telah menjadi pilihan hidupmu maka aku ikhlas. Mungkin Tuhan menghendaki yang lain dari keinginanku ini. Tapi bagiku, rasa cinta ini tak akan pernah pudar karena ia akan selalu terwujud dalam usaha untuk membahagiakanmu sebagai orang yang kusayangi”, jawabku balik.
          Tak lama kemudian, aku meninggalkannya sendiri di pematang sawah itu. Kuterus berlari kea rah matahari terbit. Seolah aku khendak menggapainya dan berteriak sekeras-kerasnya kepadanya. Seolah ingin melampiaskannya pada rasa siang. Aku terus berlari dan berlari hingga tak terasa aku sampai ke jalan raya. Dan tidak lama kemudian terdengar suara “pip…pip…” suara klakson sebuah truk pengangkut barang hasil pertanian. Tidak lama kemudian menabrakku. Dan darah segar mulai keluar dari hidungku. Hingga akhirnya tiba-tiba. “nak..nak.. bangun!” terdengar suara Ibu khendak membangunkanku. Perlahan-lahan kubuka mataku dan kutatap senyum indahnya. “uh… ternyata aku hanya bermimpi”, seruku.” Alhamdulillah bukan kenyataaan”, tambahku. “Apa maksud dari mimpiku itu?” tanyaku. Apakah mungkin aku akan bertemu sosoknya itu, ataukah itu hanya bunga tidur, ataukah pertanda agar aku selalu berhati-hati dalam berbuat. Mungkin saja

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aku Manusia


Kampoengku, 27 Agustus 2011
Kicauan burung pipit terdengar indah
Membentuk alunan nada alam
Menyejukkan hati, mendatangkan kedamaian
Kudengarkan dengan hati, menusuk hingga ke partikel-partikel hatiku
Menyejukkan rasa, menghilangkan penat, menjauhkanku dari kekeliruan rasa

Tatapku pada ilalang hijau, seakan ia menyapaku dengan lambaiannya
Lepaskan semuanya, dunia ini milikNya
Jangan pernah takut akan hatimu yang selalu keliru
CahayaNya yang menunjukkan jalan baginya
Tak pernah ia tidur melihatmu, karena Ia cinta terhadapmu

Seakan ilalang dan burung pipit itu pesan Tuhan terhadapku
Ia tak pernah kulihat, namun menampakkan diri melalui kuasaNya
Ia begitu menyayangi dan tak pernah mengenal kata menyalahkan
Ia hanya mengenal kata memaafkan karena cintaNya terhadapku
Aku manusia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS